Pilih halaman

Gangguan kecemasan adalah gangguan kesehatan mental yang paling umum, mempengaruhi 40 juta orang Amerika setiap tahunnya. Benzodiazepin adalah pilihan pengobatan tindakan cepat yang dapat digunakan sesuai kebutuhan untuk mengurangi kepanikan, kecemasan umum, dan fobia. Meskipun obat-obatan ini sangat efektif, obat-obatan ini juga memiliki risiko penyalahgunaan. Pasien yang membutuhkan obat-obatan ini tidak perlu menunggu atau meminum dosis yang tidak akan berhasil hanya karena berpotensi membuat ketagihan. Namun, dokter harus hati-hati mengevaluasi pasiennya untuk mengetahui faktor risiko penyalahgunaan dan terus memantau hasil pasien.

Untuk memaksimalkan nilai dan mengurangi efek samping, ikuti pedoman peresepan berikut:

Dapatkan diagnosis yang benar terlebih dahulu

Hanya karena seorang pasien melaporkan kecemasan atau insomnia tidak berarti bahwa ini adalah diagnosis yang benar, dan benzodiazepin bukanlah pengobatan yang tepat. Dapatkan riwayat lengkap pasien, termasuk daftar semua gejala dan diagnosis sebelumnya. Kami kemudian menggunakan kriteria diagnostik berbasis bukti untuk sampai pada diagnosis yang benar.

Kaji pasien untuk mengetahui faktor risiko kecanduan dan pelecehan.

Pasien dengan riwayat kecanduan obat, dan terutama penyalahgunaan obat resep, sebaiknya tidak mengonsumsi benzodiazepin. Lanjutkan dengan hati-hati jika pasien memiliki faktor risiko lain, termasuk:

  • riwayat nyeri kronis
  • riwayat keluarga kecanduan narkoba
  • kecanduan perilaku

Beritahu pasien tentang efek samping.

Jangan berasumsi bahwa pasien mengetahui interaksi benzo-alkohol atau pasien Anda akan membaca sisipan kemasan. Beri tahu pasien secara eksplisit bahwa meminum alkohol dan mencampurkan obat lain dengan benzodiazepin berbahaya.

Pertimbangkan pengobatan alternatif

Penggunaan benzodiazepin yang paling umum adalah untuk pengobatan gangguan yang berhubungan dengan kecemasan, termasuk insomnia yang berhubungan dengan kecemasan. Berbagai obat lain mungkin lebih tepat. Pertama, diskusikan pilihan ini dengan pasien. Jika pasien memiliki kontraindikasi yang serius terhadap benzodiazepin, seperti penyalahgunaan alkohol yang berkelanjutan atau risiko tinggi penyalahgunaan benzo, resepkan obat lain. Beberapa pilihan alternatif antara lain:

  • obat tidur yang dijual bebas
  • obat serotonergik untuk kecemasan
  • antidepresan, terutama SSRI
  • obat anti kejang untuk sindrom kaki gelisah

Diskusikan gaya hidup

Perubahan gaya hidup saja jarang cukup untuk mengatasi kecemasan. Namun, obat-obatan tersebut dapat mengurangi kebutuhan akan pengobatan. Dorong pasien untuk membatasi kafein, menumbuhkan kesadaran, banyak berolahraga, dan menerapkan strategi gaya hidup sehat lainnya untuk mengelola kecemasan. Jika pasien mencari benzodiazepin untuk mengobati insomnia, diskusikan pentingnya kebersihan tidur yang baik, termasuk:

  • tidak terjaga di tempat tidur untuk waktu yang lama
  • menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur atau bercinta
  • simpan ruangan yang sejuk dan gelap
  • pergi tidur pada waktu yang sama setiap malam
  • bangun pada waktu yang sama setiap hari
  • jangan berolahraga atau mengonsumsi kafein tepat sebelum tidur

Hati-hati dengan penggunaan benzol dalam waktu lama

Pasien dan dokter harus memahami dengan jelas tujuan spesifik dan penggunaan obat tersebut. Misalnya, apakah pasien akan meminum obat sesuai kebutuhan untuk mencegah serangan panik atau mengendalikan fobia tertentu? Atau apakah pasien menggunakan obat tersebut terus menerus dalam waktu singkat untuk mengendalikan kecemasan yang parah? Bersikaplah eksplisit kepada pasien tentang berapa lama obat tersebut aman digunakan. Kemudian, bekerja samalah dengan pasien untuk mengembangkan rencana pengobatan guna mengelola dan mengatasi kecemasan dalam jangka panjang.

Ketika pasien menggunakan obat-obatan ini untuk pengobatan jangka panjang, mereka juga harus melanjutkan pengobatan lain, termasuk terapi dan perubahan gaya hidup. Jika tidak, risiko penyalahgunaan dan penemuan narkoba akan meningkat secara dramatis.

Lanjutkan pemantauan pasien

Dokter harus terus memantau pasien saat mereka menggunakan benzodiazepin. Sekalipun pasien telah menggunakan obat tersebut selama berbulan-bulan tanpa efek samping, janji temu rutin untuk mendiskusikan efek samping dan gejala sangatlah penting. Penting juga untuk terus bertanya kepada pasien apakah mereka mengalami gejala baru atau sedang mengonsumsi obat baru. Tidak semua pasien menyadari bahwa mereka perlu menyampaikan informasi ini kepada penyedia layanan mereka.

Mulai dari yang rendah dan pelan-pelan

Seperti obat-obatan lain yang berpotensi membuat ketagihan, tindakan paling aman adalah memulai dengan dosis terendah yang mungkin masih efektif. Kemudian tingkatkan dosis secara teratur hanya jika pasien mentoleransi obat dengan baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyalahgunaan. Janji temu yang lebih teratur harus dijadwalkan selama minggu-minggu pertama pengobatan benzodiazepin.

Promosikan terapi

Banyak pasien menghabiskan waktu bertahun-tahun hidup dengan kecemasan, insomnia, atau keduanya sebelum mencari pengobatan. Jadi tidak heran mereka ingin bantuan cepat. Banyak yang mengharapkan pengobatan dapat meredakan nyeri dengan cepat dan enggan mencoba strategi jangka panjang seperti terapi dan perubahan gaya hidup. Namun, terapi ini sangat efektif dalam mengatasi kecemasan dan insomnia. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif (CBT) khususnya dapat membantu pasien membuat perubahan yang bertahan lama.

Dorong pasien untuk melanjutkan terapi sebagai bagian dari rencana pengobatan mereka. Dorong mereka untuk memandang pengobatan sebagai cara untuk mendapatkan kesembuhan selama menjalani terapi, bukan sebagai strategi permanen. Ingatkan mereka bahwa benzodiazepin tidak dirancang untuk dikonsumsi dalam jangka panjang dan bahwa pengobatan dapat memberikan bantuan jangka panjang yang mereka cari.